Sabtu, 22 Maret 2014

Sehat Cara Alamiah - Bahaya Alat Mikrowave

Sehat Cara Alamiah - Bahaya Alat Masak Mikrowave


Rasanya hampir setiap rumah tangga modern, saat ini telah memiliki alat pemanasan makanan yang kita sebut Microwave, yaitu suatu alat yang sangat kita andalkan untuk memanaskan makanan secara cepat setiap kali kita ingin makan. 
Dan bila kita mulai mendiskusikan apakah alat mikrowave ini berbahaya atau tidak bagi kesehatan, maka sudah pasti topik ini akan memancing perdebatan seru, beberapa orang mungkin akan memperingatkan anda, bahwa berada dalam jarak 2 kaki saja dari alat mikrowave yang sedang dipergunakan akan menimbulkan bahaya bagi anda. 
Sedangkan orang yang lain, mungkin akan mengatakan bahwa yang berbahaya bukan alat mikrowave itu sendiri, tetapi hasil olahan atau makanan hasil pemanasan dengan mikrowave inilah yang berbahaaya bagi kesehatan anda, termasuk juga kemasan makanan yang ikut dipanaskan dalam alat mikrowave ini. 

source: Alternative Daily, January 20, 2014 edition

Menurut data statistik terakhir, maka hampir 90% rumah tangga di Amerika (berapa % rumah tangga di Indonesia ?) pasti memiliki alat mikrowave ini, alasannya adalah karena alat ini sedemikian memudahkan pekerjaan kita, juga sangat menghemat biaya dan waktu.      


Alat Masak Bergelombang Mikro, Suatu Penemuan yang tidak direncanakan 

Kalau dilihat sejarah penemuan alat masak bergelombang mikro ini, maka tidak ada satu ilmuwan pun yang memang dari awal merencanakan dan berkeinginan untuk menemukan dan membuat alat masak demikan. Dan ini sebenarnya terjadi secara kebetulan saja.
Sewaktu berlangsungnya Perang Dunia ke2, gelombang mikro ini dipergunakan untuk tujuan memata-matai musuh, namun kemudian ditemukan bahwa gelombang radar yang mikro ini bisa melelehkan batangan permen yang diletakkan didekatnya.

Segera juga diketahui bahwa daya pemanasan gelombang mikro ini dua kali lebih cepat daripada alat pemanas kompor yang tradisional.

Alat dapur bergelombang mikro yang pertama, mulai dipasarkan pada tahun 1954. Dan alat ini menjadi populer pada tahun 1967, dan sekarang sudah menjadi alat dapur yang mutlak dimiliki oleh hampir semua rumah tangga modern diseluruh dunia. 
Terutama sangat dibutuhkan oleh restoran dan industri makanan cepat saji. 


Bagaimana mekanisme kerjanya alat masak bergelombang mikro ini ?
 
Gelombang mikro ini adalah sejenis gelombang energi elektromagnetik yang mirip dengan gelombang cahaya dan gelombang radio. Mereka adalah energy elektromaknetik bergelombang pendek, yang merambat dengan kecepatan cahaya yaitu 186,282 mil perdetik !

Gelombang elektromaknetik yang dipakai untuk mengirimkan signal telpon jarak jauh, mengirimkan informasi komputer dan memancarkan program televisi keseluruh bumi, bahkan ke satelit di ruang angkasa, adalah persis sama dengan gelombang mikro yang kita pakai untuk memasak makanan kita sehari hari ! 

Molekul dalam makanan menjadi panas karena digerakkan oleh gelombang elektromaknetik ini. Sewaktu gelombang ini menembusi makanan, maka akan terjadi efek pemanasan yang dimulai dari luar kedalam makanan.


Revolusi Cara Olah Makanan dan Pengaruhnya Akibat Kemajuan Teknologi

Nenek moyang kita selalu memasak semua makanan mereka, baik daging atau ikan diatas api terbuka, memanggangnya hingga matang dan langsung menikmatinya. Mereka mengumpulkan tanaman dan tumbuhan herbal, bauh2an, kacang2an dan jenis tanaman liar lainnya dan dimakan semasih segar, tidak ada pengolahan makanan, tidak ada penambahan zat aditif dan juga tidak dikemas seperti zaman modern ini.
Sedangkan saat ini, lebih dari 90% yang kita bayarkan untuk makanan yang kita beli adalah untuk membayar harga pengolahannya, termasuk bahan kemasannya.

Mayoritas makanan beku atau makanan kemasan telah mengalami proses pengolahan dan dimasak dengan alat mikrowave demi kenyamanan kita. 
Zaman sekarang, hampir tidak ada lagi ibu rumah tangga yang berkeringat diseputar tungku untuk mempersiakan makanan bagi keluarganya. Cukup hanya mengambil makanan beku dari lemari pendingin dan masukkan saja kedalam alat masak mikrowave. Seperti bermain sulap saja, hanya dalam hitungan menit, maka makan malam telah tersedia ! 

Senyaman apapun, makanan yang telah mengalami pengolahan berlebihan mungkin akan bermanfaat bagi kehidupan kita, tetapi seringkali juga kehilangan zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjadi kuat dan vital. 
Banyak makanan beku dan daging olahan mengandung garam dalam jumlah yang tinggi, juga lemak trans fat dan gula. Tanpa nutrisi yang tepat maka tubuh tidak mempunyai kemampuan untuk tetap sehat dan berdaya mengatasi penyakit, misalnya penyakit ringan dari batuk pilek hingga penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes mellitus. 


Berikut ini adalah alasan atau hal yang perlu kita pertimbangkan : KAPAN dan BAGAIMANA kita mempergunakan alat masak mikrowave ini :

Bahaya Makanan Kemasan dimasak dengan Mikrowave   

Jagung berodong atau popcorn adalah makanan favorit yang cara membuatnya dengan mikrowave. Namun banyak kantong popcorn seringkali dilapisi dengan zat kimia fluorotelomer atau yang kita sebut Teflon. Bahan Teflon ini mengandung bahan kimia yang akan dimetabolisir menjadi perfluorooctanoic acid (PFOA), suatu zat yang kita kenal sebagai penyebab kanker atau carcinogen.

Kantong demikian ini sangat berbahaya karena jumlah Teflon yang dipergunakan, dan jagung berondong ini dipanasi dengan suhu yang tinggi, yang akan menambah kemungkinan zat karsinogen fluorotelomers yang dihasilkan untuk mencemarkan makanan kita.

Dari the Nutrition Action Newsletter, edisi bulan January / February 1990, melaporkan bahwa sejumlah zat kimiawi berbahaya yang berasal dari kemasan makanan yang dimasak dalam mikrowave, seperti jagung berondong dan pizza, mencemari makanan sewaktu dipanaskan dalam alat masak mikrowave.

Hampir semua jenis plastik, termasuk kertas film pembungkus dan wadah styroform dari kemasan makanan yang dipanasi, akan mencemari makanan yang dipanaskan dalam mikrowave. Ini termasuk juga pembungkus yang telah diberi tanda recycling atau daur ulang, yang katanya cukup aman untuk dipergunakan dalam alat masak bergelombang mikro ini.

Memang hal ini masih terjadi kontroversi, karena ada ilmuwan yang mengatakan memang telah terjadi kontaminasi, tetapi apakah akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan ?

Peneliti yang mempelajari "perubahan yang tak tampak" dalam sel tubuh, termasuk pola metabolisme sel, mempunyai alasan kuat mempertanyakan pemakaian alat masak mikrowave ini. Dan perubahan ini tidak ditemukan pada pemanasan dengan mepergunakan wadah gelas, wadah Pyrex atau dengan wadah keramik. 

Dibawah ini ada pendapat yang mengatakan " Dikeluarga saya, kami selalu memilih alat masak oven konvensional untuk memasak atau memanaskan makanan. Tetapi jika memilih mikrowave, maka jangan sekali-kali memanaskan makanan dalam wadah plastik. Karena kandungan zat berbahaya dalam plastik seperti phthalates, Bisphenol-A dan lain2) akan masuk dan mencemari makanan kita" (Alternative Daily Expert)


Dengan Mikrowave Makanan Matang Tidak Merata  
  
Menurut Cunsumer Report, makanan beku yang dimasak dengan mikrowave bisa menyebabkan penyakit. 
Lebih dari 76 juta kasus penyakit akibat makanan setiap tahun yang terjadi di Amerika - diduga akibat mengkonsumsi makanan yang tidak matang dengan alat masak bergelombang mikro ini. 
Ketika makanan tidak dimasak hingga temperature yang dapat mematikan kuman didalam makanan, akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit. 


Issue Nilai Gizi dan masalah lain berkaitan mikrowave 

Salah satu argumentasi utama yang dimajukan untuk menentang pemakaian alat masak mikrowave adalah pengaruh buruk alat ini terhadap kandungan gizi dalam makanan yang dipanaskan dengan alat mikrowave ini. 

Berikut ini adalah beberapa data tentang pengaruh negatif gelombang mikro terhadap nilai gizi makanan : 
 
  • Tahun 1999, penelitian di Skandinavia menunjukkan bahwa sayuran asparagus yang dimasak dalam mikrowave akan kehilangan sejumlah vitamin.
  • Hanya dalam waktu 60 detik saja, maka kandungan Alliinase bawang, yang berefek anti kanker, akan menjadi rusak
  • Brokoli yang dimasak dalam mikrowave akan kehilangan 97% zat anti oksidant dibandingkan hanya 11% bila dikukus atau di-steam. (the Journal of the Science of Food and Agriculture, November of 2003) 
  • Proses mikrowave ASI (Air Susu Ibu), akan menyebabkan ASI kehilangan kandungan zat antibody dan lysozyme dan dapat memacu pertumbuhan bakteri patogen dalam ASI bila dipanaskan dengan alat mikrowave
  • Suatu penelitian singkat memperlihatkan perubahan kimiawi darah pada mereka yang konsumsi susu dan sayuran yang di mikrowave. Yaitu hemoglobin dan sel darah putih menurun tetapi terjadi peningkatan cholesterol didalam darahnya
  • Memasak makanan mengandung protein dalam mikrowave lebih dari 10 mneit, akan menyebabkan perubahan struktur kimia protein daging. Molekul protein yang berubah ini mungkin berefek negatif terhadap kesehatan
  • Proses mikrowave makanan akan menghasilkan zat baru yang tidak ditemukan dalam alam, zat baru ini yaitu radiolytic byproducts. Jika mengkonsumsi zat ini jangka panjang, diduga mungkin akan menyebabkan masalah dan berbahaya bagi anak anak.
  • Radiasi kadar rendah yang terus menerus dari mikrwave, akan menyebabkan peningkatan resiko terjadi katarak mata  

Apa Komentar FDA Amerika tentang Mikrowave:

"Hingga saat ini, suatu penelitian jangka panjang dan terkendali yang melibatkan jumlah besar manusia, guna mengukur berapa besar efek dan pengaruh energi gelombang mikro terhadap manusia belum pernah dilakukan. Umumnya penelitian hanya melibatkan binatang percobaan, yang mana sulit untuk mencocokan efek gelombang mikro pada binatang dengan efeknya pada manusia. 

Nyatanya, masih banyak pertanyaan ilmiah tentang efek pemaparan radiasi tingkat rendah pada manusia yang belum terjawab, sehingga menyebabkan US-FDA tetap menekankan dan menganjurkan keperluan proteksi terhadap radiasi dari alat ini. Konsumen harus waspada dan bijaksana dalam pemakaian alat gelombang mikro ini"  


Maka jikalau Anda memperguakan alat masak bergelombang mikro ini, perhatikanlah hal hal berikut ini: 

  • Hanya memakai alat ini untuk pemanasan saja
  • Tidak dipergunakan untuk memasak makanan beku atau makanan yang dikemas
  • Jangan berdiri tepat didepan alat ini sewaktu alat ini dipergunakan
  • Hanya memakai wadah gelas, Pyrex atau keramik sewaktu memanaskan makanan dalam alat mikrowave
  • Jangan menyalakan oven mikrwave ini sewaktu pintunnya masih terbuka 


Apa kesimpulan kita setelah membaca artikel diatas ? 

Mungkin adalah bijaksana, bila kita kembali ke pola pengolahan makanan secara konvensional, seperti dahulu kala orang tua kita berbuat. 

Pada saat ini sedang berkembang suatu trend yang disebut Slow Food Movement, geraka ini telah mempunyai anggota lebih dari beberapa puluh ribu orang yang tersebar di 50 negara, termasuk Indonesia. 
Tujuan utama gerakan ini adalah meningkatkan kembali kesadaran akan manfaat makanan lokal atau setempat, ketersediaan bahan makanan lokal, menjaga keaneka-ragamannya, dan memelihara juga melindungi kepunahan makanan yang telah langka, mendukung petani setempat dan para ahli dalam kuliner lokal, propaganda manfaat makanan segar, menyebar luaskan pengalaman dan seni memasak dan menyiapkan makanan segar.  

Gerakan Slow Food Movement ini mempunyai keyakinan, bahwa makanan adalah hak asasi seluruh dunia, dan seharusnya penduduk seluruh dunia mempunyai akses untuk mendapatkan makanan ini. 
Makanan harus ditumbuhkan secara alamiah, dimasak dengan baik, dimakan dengan penuh rasa syukur, dinikmati dan dihargai dengan sepatutnya. 

Gerakan Slow Food Movement ini adalah untuk mengembalikan kita ke tujuan sebenarnya juga kenikmatan sewaktu kita memasak makanan dan menyantapnya. Kembali ke hubungan yang sebenarnya dengan makanan yang kita perlukan, suatu sikap yang sudah ada sebelum adanya makanan cepat saji dan tehnologi alat masak bergelombang mikro ini.
 
Makan hanya makanan yang sehat dan alamiah !
 
 
sumber : Alternative Daily, edisi 20 January 2014